assalamualaikum wr.wb
Aku sudah mengenakan jilbab sejak duduk di
bangku Sekolah Menengah Atas,aku berjilbab hanya di sekolah saja
,sedangkan di luar sekolah aku masih sering lepas pakai jilbab,jujur
waktu SMP ada niatan tidak mau pacaran,tidak mau ikut-ikutan teman-teman
yang punya pacar dan akupun bisa istiqomah sampai lulus SMP, sewaktu
memasuki bangku Sekolah Menengah Atas aku hancurkan keistiqomahan aku,
aku mulai genit, aku mulai merespon ikhwan yang berani mendekatiku, yang
berani merayu gombal terhadapku, rasa senang terhadap lawan jenis itu
muncul , dan akupun merasakan yang namanya pacaran.
Hanya dengan beberapa bulan kenal,hanya
dengan gombalan-gombalan yang ikhwan itu lontarkan terhadapku ,aku
hancurkan niatku untuk tidak berpacaran ,memang syetan sangat berkuasa
dan akupun tak perdulikan bahwa apa yang aku lalukan sangatlah dosa.
Setelah 1 tahun pacaran aku memutuskan ikhwan tersebut karena alasanku
aku ingin fokus sekolah dan memang pada saat itu aku sudah risih aku
sudah sadar bahwa apa yg aku lakukan salah, setelah lulus SMA, aku
berniatan untuk berhijab syar’i, setelah lulus SMA memang sudah
memantafkan hati untuk berhijab namun hijabnya masih ikut-ikutan trend,
seneng gaya ini, gaya itu, dan jarum pentulnya pun banyak.
Sedikit demi sedikit aku mengumpulkan
gamis-gamis karena memang aku berniatan untuk berhijab syar’i ,setelah
lulus SMA aku mulai kerja di pabrik dan alhamdulillah ada penghasilan
untuk
Baca juga : Kewajiban wajib seorang wanita muslim
membeli gamis dan khimar yang panjang dan lebar,lagi dan lagi teman-teman di tempat aku bekerja selalu membicaran” untuk apa si berjilbab,kalau kelakuannya ajah buruk, lebih baik ga usah berhijab sekalian” ,ya Allah hati terasa di cabik-cabik,aku mulai berkaca-kaca mendengar apa yg temanku bicarakan,bukankah berhijrah itu baik,bukankah hati bisa mengikuti ,terus kalau ada yang berbicara ” lebih baik hatinya dulu di hijab’in” ,mana ada hijab untuk hati ? Dimana yang menjual hijab untuk hati ?
Baca juga : Kewajiban wajib seorang wanita muslim
membeli gamis dan khimar yang panjang dan lebar,lagi dan lagi teman-teman di tempat aku bekerja selalu membicaran” untuk apa si berjilbab,kalau kelakuannya ajah buruk, lebih baik ga usah berhijab sekalian” ,ya Allah hati terasa di cabik-cabik,aku mulai berkaca-kaca mendengar apa yg temanku bicarakan,bukankah berhijrah itu baik,bukankah hati bisa mengikuti ,terus kalau ada yang berbicara ” lebih baik hatinya dulu di hijab’in” ,mana ada hijab untuk hati ? Dimana yang menjual hijab untuk hati ?
kata-kata mereka terus terngiang di
telingaku,lalu aku menceeritakan hal itu ke sahabatku ,alhamdulillah
sahabatku memberi solusi baik ,dan aku mulai memantafkan untuk berhijab
syar’i ,kebetulan aku berhijab syar’i setelah habis kontrak di tempat
aku bekerja,
Jangan salahkan jilbabku,bila perilaku aku
kurang baik , aku sedang berusaha menjadi lebih baik dari pribadiku
sebelumnya,terimakasih karena kalian membuatku sekuat ini ,kalian juga
yang membuat aku mantaf berhijab syar’i
Semoga istiqomah
Berkomentarlah dengan bijak, menggunakan kata-kata yg sopan ConversionConversion EmoticonEmoticon