Peran Wakaf Menyejahterakan Umat

3/29/2017
Hasil gambar untuk wakaf

Mencermati begitu besarnya manfaat berwakaf, kini wakaf berkembang begitu pesat di berbagai negara. Tak hanya didominasi negara yang mayoritas penduduknya muslim, wakaf pun berkembang di negara-negara yang muslimnya tergolong minoritas.
Wakaf merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sejak tahun kedua Hijriah, wakaf menjadi pendorong kesejahteraan umat. Ketika itu, ada dua pendapat mengenai siapa yang pertama kali melakukan wakaf.



Menurut sebagian ulama, Rasulullah saw adalah orang yang pertama kali berwakaf. Rasulullah mewakafkan tanah miliknya untuk dijadikan masjid. Pada tahun ketiga Hijriah, Rasulullah juga mewakafkan tujuh kebun kurma di Madinah, di antaranya kebun Airaf, Shafiyah, Dalal, dan Barqah. Adapun pendapat sebagian ulama lainnya, yang pertama kali melaksanakan syariat wakaf adalah Umar bin Khatab.

Terlepas siapa yang pertama kali mencontohkan wakaf, kenyataannya, wakaf telah menjadi instrumen yang luar biasa dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Tanpa disadari, ibadah yang dicontohkan Rasulullah, para sahabatnya, hingga kemudian populer pada zaman Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah ini terus berkembang.

Mencermati begitu besarnya manfaat berwakaf, kini wakaf berkembang begitu pesat di berbagai negara. Tak hanya didominasi negara yang mayoritas penduduknya muslim, wakaf pun berkembang di negara-negara yang muslimnya tergolong minoritas.

Geliat Wakaf di Berbagai Negara
Lembaga wakaf memiliki peran sangat penting bagi pembangunan umat di masa mendatang. Saat ini, beberapa negara melakukan pengelolaan wakaf dengan baik. Di Turki misalnya, wakaf dikelola Direktorat Jenderal Wakaf. Ada juga yang dikelola oleh mutawalli (pengelola zakat swasta).

Adapun pelayanan yang diberikan Direktorat Jenderal Wakaf adalah pelayanan kesehatan melalui wakaf-wakaf rumah sakit. Contohnya adalah rumah sakit yang didirikan pada 1843 di Istambul. Lalu, pelayanan pendidikan dan sosial. Pada saat ini, Turki tetap mempertahankan kelembagaan Imaret, lembaga yang sudah ada sejak zaman Turki Ustmani. Beberapa bangunan wakaf juga digunakan untuk asrama mahasiswa yang tidak mampu.

Baca juga : Hedonis Ancaman bagi kamu muda

Wakaf juga perlahan tumbuh dan berkembang di Amerika Serikat. Negara yang warga muslimnya masih minoritas ini perlahan mengembangkan wakaf produktif. Meski pembangunan lahan masih dibantu oleh lembaga dari Timur Tengah, secara perlahan namun pasti umat Islam di sana terus mengembangkan wakafnya. Lembaga setempat menyewakan 80 persen apartemen yang dimiliki sedangkan 20 persennya lagi diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu.

Di Saudi Arabia, pengelolaan wakaf menjadi sangat luas dan memiliki bentuk yang bermacam-macam. Mulai dari hotel, tanah, bangunan (rumah) untuk penduduk, toko, kebun, dan tempat ibadah. Adapun keuntungan yang didapat dari berbagai bisnis tersebut diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu dengan membangun berbagai fasilitas publik, menggaji para karyawannya, memberi besiswa, berobat gratis, dan sebagainya.

Wakaf yang Memberdayakan
Mengikuti perkembangan zaman, wakaf pun menjadi semakin berkembang. Kini, wakaf dapat dilakukan tidak sebatas tanah atau bangunan. Lebih dari itu, wakaf kini dapat ditunaikan dengan beragam cara dari mulai wakaf tunai (uang), surat-surat berharga, barang-barang berharga, dan juga wakaf keahlian dan dengan batas nominal yang tidak ditentukan.

Di Indonesia, lembaga wakaf merupakan salah satu lembaga tertua di Indonesia. Sejak dulu telah dikenal wakaf masjid, surau, dan tanah pemakaman. Saat ini, wakaf semakin berkembang dan peruntukkannya pun menjadi semakin luas. Tidak hanya digunakan sebagai sarana ibadah tapi juga digunakan sebagai penopang kesejahteraan ekonomi ummat.

Tanah atau bangunan wakaf memiliki sifat tetap. Maksudnya, tanah atau bangunan wakaf tidak boleh dikemana-manakan, tidak boleh dijual, diwariskan, atau menjadi hak milik perorangan. Tanah atau bangunan wakaf sudah menjadi hak milik Allah dan harus dimanfaatkan untuk ibadah dan dikelola dengan sebaik-baiknya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh sebanyak-banyaknya umat.

Wakaf produktif dipandang sebagai salah satu solusi yang membuat wakaf menjadi multi manfaat. Salah satu lembaga yang kini fokus terhadap wakaf produktif adalah lembaga Wakaf Daarut Tauhiid. Lembaga di bawah naungan Pesantren Daarut Tauhiid ini memnggulirkan beberapa program yang manfaatnya dapat dirasakan sebanyak mungkin oleh umat.

Beberapa program tersebut yakni, Program Satu Wakaf Lima Mihrab, Pembangunan Asrama Santri Tahfiz, Program Wakaf Al-Quran, Wakaf Umum, dan Wakaf Produktif. Salah satu program Wakaf DT yang manfaatnya dapat dirasakan oleh ummat adalah wakaf produktif.

Secara sederhana wakaf produktif adalah wakaf yang hasil wakafnya bisa digunakan untuk hal yang manfaat. Salah satu contohnya adalah deretan kios yang berada di sepanjang jalur area Daarut Tauhiid. Ada banyak keuntungan yang didapatkan dengan adanya toko-toko tersebut yakni para penjual, para pengunjung yang juga sebagai para pembeli, Wakaf DT sebagai lembaga yang menyewakan toko, dan umat lainnya yang merasakan keuntungan dari sewa toko tersebut.

Contoh lainnya adalah keberadaan Pujasera Limamu yang mengkomodir para pedagang kecil hingga bisa mandiri. Ada juga gedung pemberdayaan yang saat ini digunakan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) , LAZISMU, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid, SMM Swalayan, Cottage Darul Jannah, ATM, gedung-gedung sekolah, dan sebagainya.

Keuntungan dari berbagai aset tersebut akan kembali digunakan untuk menyejahterakan umat. Dengan demikian, dengan berwakaf, selain mendapat pahala dari Allah SWT, juga ikut dalam memberdayakan dan menyejahterakan umat.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan bijak, menggunakan kata-kata yg sopan ConversionConversion EmoticonEmoticon